Kompetensi Emosi dan Kompetensi Sosial pada Anak Kembar Identik Laki-Laki dengan Gangguan Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) Sebuah Studi Kasus

Akwila Adwin Falenttino, Suci Murti Karini, Arif Tri Setyanto

Abstract


Kompetensi Emosi dan Kompetensi Sosial pada Anak Kembar Identik Laki-Laki dengan Gangguan Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) Sebuah Studi Kasus

 

Emotional Competence and Social Competence in Identical Tiwn Boys with Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) A Case Study

 

Akwila Adwin Falenttino, Suci Murti Karini, Arif Tri Setyanto

Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret

 

ABSTRAK

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah sebuah gangguan yang secara konsisten memperlihatkan beberapa dari sejumlah karakteristik selama periode waktu tertentu: gangguan pemusatan perhatian, hiperaktif dan impulsif. Pada akhir masa kanak-kanak, anak pada umumnya mengalami periode meningginya emosi, keadaan yang demikian membuat anak harus menyesuaikan diri, sehingga anak cenderung cepat marah dan sulit untuk dihadapi. Hal ini menjadi suatu permasalahan tersendiri bagi anak dengan gangguan ADHD, karena fase memuncaknya emosi ini akan diperparah dengan sikap anak yang impulsif yang disertai dengan hiperaktivitas. Aspek emosi tersebut tidak dapat terlepas dari aspek sosialnya, dimana perkembangan emosi anak akan berdampak langsung pada kehidupan sosialnya.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kompetensi emosi dan kompetensi sosial yang dimiliki oleh anak kembar identik dengan gangguan ADHD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan desain studi kasusyang diharapkan dapat menggali fokus penelitian secara mendalam. Subjek dalam penelitian ini adalah sepasang anak kembar identik laki-laki yang keduanya mengalami gangguan ADHD. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan riwayat hidup.

Hasil penelitian ini menggambarkan kompetensi emosi dan kompetensi sosial yang dimiliki oleh anak kembar identik dengan gangguan ADHD. Kondisi keluarga menjadi faktor utama yang berpengaruh terhadap kompetensi emosi dan sosial pada anak kembar identik dengan gangguan ADHD. Sikap yang diberikan oleh ibu subjek yang cenderung terlalu melindungi ketika berurusan dengan kehidupan sosial anak dan juga sikap yang cenderung membiarkan anak berperilaku sesuka mereka di dalam rumah, berakibat pada pembentukan sikap agresif pada anak kembar identik tersebut. Sikap agresif tersebut dimunculkan oleh kedua subjek ketika mereka berada dalam kondisi emosi marah atau sedih, dan kondisi ini memerlukan waktu yang cukup lama agar kembali ke keadaan yang stabil. Keadaan emosi yang demikian berdampak pada kompetensi sosial kedua subjek, terutama kompetensi yang berhubungan dengan interaksi subjek dengan kelompok tertentu. Kedua subjek masih belum dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok tertentu dan cenderung belum dapat memahami isyarat sosial dari orang lain.

 

Kata kunci: anak kembar identik, ADHD, kompetensi emosi, kompetensi sosial


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.13057/wacana.v9i1.105

Copyright (c)



Jurnal Wacana

Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS)
Gedung D Fakultas Kedokteran
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Jebres, Surakarta Jawa Tengah 57126

email : wacana@mail.uns.ac.id
Phone : 081326277762