MEMBINA KELUARGA HARMONIS DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT MADANI
Abstract
Dalam pembangunan bangsa di era globalisasi ini Indonesia tidak terlepas dari pengaruh-pengaruh dari negara-negara lain yang baik dibidang ekonomi, budaya, informasi, media massa, hiburan, barang, jasa, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam hal ini antara daerah atau negara satu dan lainnya adalah bagian dari perkembangan yang lebih luas, serta berhubungan satu sama lain.
Dr. Suyatno Kartodirjo menyatakan bahwa dalam globalisasi prosesnya sedemikian kompleks dan cepat perkembangnnya yang dapat mendorong perubahan ide-ide, lembaga-lembaga, pranata-pranata dan nilai-nilai social budaya. Adapun dampak globalisasi termasuk pula dalam perubahan perilaku, gaya hidup, struktur masyarakat, yang menuju kearah persamaan global, dengan menembus batas etnik, agama, daerah, wilayah dan negara.
Dampak globalisasi dapat bersifat positif maupun negatif,; dampak yang positif membutuhkan dukungan dari masyarakat yang berupa nilai sikap dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan baru yang yang dikehendaki. Dan akan menyebar keseluruh penjuru dunia.
Dengan adanya pengaruh globalisasi maka terdapat perseran peran wanita yang dahulu karena wanita memeliki kemampuan reproduksi maka wanita dalam hal ini bertugas/ bekerja dalam rumah tangga, berfungsi sebagai ibu rumah tangga; konsep perbedaan biologis antara pria dan wanita yang berdampak pula pada dunia kerja. Hal ini dipandang sangat merugikan bagi peranan dan kedudukan wanita di masyarakat.
Permasalahan dalam masyarakat yang muncul adalah Kemitra sejajaran pria dan wanita yang harmonis belum terwujud. Karena salah persepsi terhadap kemitraan dan kesejajaran pria dan wanirta maka masing-masing pasangan melangkah sesuai dengan keinginan masing-masing, mencari pelampiasan atas ketidak adilan dan ketidakpuasan yang dirasakan dalam hidup. Salah satu sebabnya adalah persepsi kemitra scjajasan pria dan wanita yang kurang tepat atau salah akan memicu berbagai macam konflik-konflik seperti konflik peran, krisis harga diri, selingkuh dan bahkan tidak jarang pula dengan diikuti keluarga pecah serta anak/ remaja berperilaku delikuen yang menjadikan permasalahan bagi masyarakat yang mengakibatkan kekejaman, perilaku tak bermoral muncul dan tingkat kejahatan meningkat.
Oleh karena itu pemerintah dalam pembangunan bangsa, salah satu aspek yang menjadi sasaran yang penting adalah sosialisasi kemitra sejajaran pria dan wanita yang akan mencoba meletakkan kembali persepsi kemitra sejajaran pria dan wanita. Dengan menciptakan keluarga harmonis dan madani yang mampu membentuk masyarakat madani sebagai wadah pembentukan generasi penerus.
Full Text:
UntitledDOI: https://doi.org/10.13057/wacana.v1i1.68
Copyright (c)
Jurnal Wacana
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS)
Gedung D Fakultas Kedokteran
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Jebres, Surakarta Jawa Tengah 57126
email : wacana@mail.uns.ac.id
Phone : 081326277762