“To be meaningful”, Pengasuhan Ayah yang Memiliki Anak Paraplegia

Ika Febrian Kristiana

Abstract


Menjadi ayah dari anak berkebutuhan khusus (i.e paraplegia) menjadi bagian dari peran yang tidak bisa dihindari oleh beberapa orang. Pengalaman yang berbeda dalam menjalankan peran pengasuhan bagi ayah dengan anak paraplegia menarik untuk diketahui. Studi fenomenologi ini akan digambarkan secara detil bagaimana pengalaman pengasuhan ayah dengan anak paraplegia. Sebanyak 3 orang ayah dilibatkan sebagai partisipan penelitian. Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapatkan data dari partispan. Analisis secara fenomenologi psikologis mengikuti prosedur dari Moustakas (1994) menghasilkan 7 sintesis tema. Esensi pengalaman pengasuhan ayah digambarkan dengan pergeseran respon-respon psikologis (emosi, kognitif, dan perilaku) menjadi lebih positif dan adaptif setelah melalui situasi penuh tekanan saat menerima diagnosa anak. Pergeseran respon psikologis positif cenderung cepat dilakukan ayah. Pengalaman pengasuhan terhadap anak paraplegia membentuk pemaknaan peran yang khas oleh ayah. Dimana pemaknaan tersebut ditentukan antara lain oleh: religiusitas, dukungan keluarga besar, kerjasama dnegan pasangan, kondisi ekonomi, fasilitas kesehatan, dan sikap masyarakat.

Keywords


pengasuhan ayah, makna peran, anak berkebutuhan

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.13057/wacana.v13i2.218

Copyright (c) 2021 Ika Febrian Kristiana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Wacana

Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS)
Gedung D Fakultas Kedokteran
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Jebres, Surakarta Jawa Tengah 57126

email : wacana@mail.uns.ac.id
Phone : 081326277762