PERBEDAAN TINGKAT POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER DITINJAU DARI BENTUK DUKUNGAN EMOSI PADA PENYINTAS ERUPSI MERAPI USIA REMAJA DAN DEWASA DI SLEMAN, YOGYAKARTA
Abstract
Terjadinya bencana alam seperti erupsi Merapi pada tahun 2010 lalu menyisakan berbagai kondisi yang sulit bagi para penyintasnya, salah satunya adalah trauma yang kemudian berkembang menjadi post-traumatic stress disorder (PTSD). PTSD tersebut dapat dialami oleh remaja maupun dewasa. Dukungan emosi dapat sangat membantu penyintas dalam meminimalkan tingkat PTSD yang dialami. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan tingkat PTSD ditinjau dari bentuk dukungan emosi, perbedaan tingkat PTSD ditinjau dari usia, serta interaksi antara bentuk dukungan emosi dan usia dengan tingkat PTSD. Bentuk dukungan emosi dan karakteristik perkembangan yang berbeda pada penyintas akan mengarahkan pada tingkat PTSD yang berbeda pula.
Populasi penelitian ini ialah penyintas erupsi Merapi usia remaja dan dewasa yang bertempat tinggal di Dusun Pelemsari dan Pangukrejo Desa Umbulharjo, Sleman, Yogyakarta sebanyak 45 orang. Sampel diambil dengan kriteria penyintas erupsi Merapi, rentang usia 12-55 tahun, laki-laki dan perempuan, memiliki kemampuan baca dan tulis, dan pendidikan minimal lulus SD. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive quota sampling. Seluruh populasi masuk ke dalam kriteria yang dibutuhkan oleh peneliti. Pengumpulan data menggunakan skala post-traumatic stress disorder dan skala dukungan emosi. Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis varians klasifikasi dua arah (Two Way Anova).
Hasil analisis dengan menggunakan teknik Two Way Anava diperoleh F hitung (3,313) > F tabel (2,64) serta taraf signifikansi 0,021 < 0,05. Dari hasil analisis tersebut, maka dapat dikemukakan ada perbedaan yang signifikan pada tingkat PTSD ditinjau dari bentuk dukungan emosi pada penyintas erupsi Merapi usia remaja dan dewasa. Selain itu, hasil analisis deskriptif menunjukkan rata-rata tingkat PTSD pada remaja lebih tinggi dari dewasa. Bentuk dukungan empati adalah yang paling efektif bagi remaja. Sedangkan pada dewasa bentuk dukungan yang paling efektif adalah dukungan kasih sayang.
Kata kunci: post-traumatic disorder, dukungan emosi, usia remaja dan dewasa
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.13057/wacana.v4i2.22
Copyright (c)
Jurnal Wacana
Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS)
Gedung D Fakultas Kedokteran
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Jebres, Surakarta Jawa Tengah 57126
email : wacana@mail.uns.ac.id
Phone : 081326277762